Penguatan adalah suatu respon terhadap suatu tingkah laku dan penampilan siswa. Penguatan adalah suatu respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang dapat menimbulkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan di dalam kelas adalah untuk:
Meningkatkan perhatian siswa dan membantu siswa belajar bila pemberian penguatan digunakan secara selektif.Memberi motifasi kepada siswa.mengontrol atau mengubah tingkah laku siswa yang mengganggu dan meningkatkan cara belajar yang produktif.Mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk mengatur diri sendiri dalam pengalaman belajar.Mengarahkan pada pengembangan berpikir yang divergen (berbeda) dan pengambilan inisiatif yang bebas.
Pemberian penguatan dapat dilakukan pada saat :
Siswa memperhatikan guru, memperhatikan kawan lainnya dan benda yang menjadi tujuan diskusi.Siswa sedang belajar, mengerjakan tugas dari buku, membaca, dan bekerja di papan tulis.Menyelesaikan hasil kerja (selesai penuh, atau menyelesaikan format).Bekerja dengan kualitas kerja yang baik (kerapian, ketelitian, keindahan, dan mutu materi)Perbaikan pekerjaan (dalam kualitas, hasil atau penampilan).Ada kategori tingkah laku (tepat, tidak tepat, verbal, fisik, dan tertulis).Tugas mandiri (perkembangan pada pengarahan diri sendiri mengelola tingkah laku sendiri, dan mengambil inisiatif kegiatan sendiri).
Pola dasar pemberian penguatan adalah pola berkesinambungan dan pola sebagian-sebagian. Penguatan yang berkesinambungan adalah penguatan yang seratus persen dibutuhkan bagi tingkah laku kelas tertentu. Penguatan ini akan tepat, bila diberikan pada saat memulai pelajaran baru tetapi biasanya jarang sekali dapat dilakukan. Sedangkan penguatan yang sebagian-sebagian adalah penguatan yang diberikan terhadap suatu respon tertentu tetapi tidak keseluruhan. Pemberian ini ada yang dapat diperhitungkan dan ada yang tidak diperhitungkan. Yang ada diperhitungkan adalah pemberian penguatan setelah ada sejumlah respon tertentu atau setelah waktu tertentu.
Komponen Pemberian Penguatan
Penguatan Verbal: ujian dan dorongan yang diucapkan oleh guru untuk respon atau tingkah laku siswa.Penguatan Gestuaral: gerakan tubuh seperti mimik yang cerah, dengan senyuman, mengangguk, acungan jempol, tepuk tangan, member salam, menaikkan bahu, geleng-geleng kepala, menaikkan tangan, dan lain-lain.Penguatan Kegiatan :guru menggunakan suatu kegiatan atau tugas, sehingga siswa dapat memilihnya atau menikmatinya sebagai suatu hadiah atas suatu pekerjaan atau penampilan sebelumnya.Penguatan Mendekati : Perhatian guru kepada siswa, menunjukkan bahwa guru tertarik, secara fisik guru mendekati siswa Contoh penguatan mendekati: berdiri disamping siswa, berjalan dekat siswa, duduk dekat kelompok diskusi, dan berjalan maju.Penguatan Sentuhan :penguatan yang terjadi bila guru secara fisik menyentuh siswa, misalnya menepuk bahu, berjabat tangan, merangkulnya, mengusap kepalanya, menaikkan tangan siswa, yang semuanya ditujukan untuk penghargaan penampilan, tingkah laku atau kerja siswa.Penguatan Tanda : guru menggunakan berbagai macam symbol, apakah itu benda atau tulisan yang ditujukan kepada siswa untuk penghargaan terhadap suatu penampilan, tingkah laku atau kerja siswa.
Empat prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dalam member penguatan kepada siswa yaitu:
Hangat dan Antusias : Kehangatan dan keantusiasan guru dalam pemberian penguatan kepada siswa memiliki aspek penting terhadap tingkah laku dan hasil belajar siswa. Kehangatan dan keantusiasan adalah bagian yang tampak dari interaksi guru-siswa.Hindari Penggunaan Penguatan Negatif : Walaupun pemberian kritik atau hukuman adalah efektif untuk dapat mengubah motivasi, penampilan, dan tingkah laku siswa, namun pemberian itu memiliki akibat yang sangat kompleks, dan secara psikologis agak kontraversial, karena itu sebaiknya dihindari. Banyak akibat yang muncul yang tidak dikehendaki misalnya: siswa menjadi frustasi, menjadi pemberani, hukuman dianggap sebagai kebanggaan, dan peristiwa akan terulang kembali.Penggunaan Bervariasi : Pemberian penguatan seharusnya diberikan secara bervariasi baik komponennya maupun caranya, dan diberikan secara hangat dan antusias.Bermakna : Agar setiap pemberian penguatan menjadi efektif, maka harus dilaksanakan pada situasi di mana siswa mengetahui adanya hubungan antara pemberian penguatan terhadap tingkah lakunya dan melihat, bahwa itu sangat bermanfaat.
Download File Lengkap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar