Minggu, 10 Oktober 2010

Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif. Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi edukatif. Yang termasuk ke dalam hal ini adalah misalnya penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik, atau penetapan norma kelompok yang produktif.

Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yng menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses interaksi edukatif yang efektif.

Beberapa Pendekatan yang digunakan dalam Mengelola Kelas :
  1. Pendekatan Kekuasaan : Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses mengontrol tingkah laku anak didik. Peranan guru di sini menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalm kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk menaatinya. Di dalamnya ada kekuasaan dalam bentukm norma mengikat untuk ditaati anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itulah guru mendekatinya.
  2. Pendekatan Ancaman : Dalam pendekatan ini, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses mengontrol tingkah laku anak didik. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, mengejek, menyindir, dan memaksa.
  3. Pendekatan Kebebasan : Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses membantu anak didik untuk merasa bebas mengerjakan sesuatu kapan saja dan di mana saja. Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik.
  4. Pendekatan Resep (Cookbook): Pendekatan ini dilakukan dengan mendaftar apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan guru dalam kmereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk sesuai yang tertulis dalam resep.
  5. Pendekatan pengajaran : Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan pemecahan diperlukan bila masalah tidak bisa dicegah.pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar dapat mencegah atau menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang baik.
  6. Pendekatan Pengubahan Tingkah Laku : Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas di sini diartikan sebagai suatu proses mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru ialah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik dan mencegah tingkah laku yang kurang baik.
  7. Pendekatan Sosioemosional : Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas merupakan suatu proses menciptakan iklim sosioemosional yang positif dalm kelas. Sosioemosional yang positif artinya adanya hubungan positif antara guru dengan anak didik, atau antara anak didik dengan anak didik. Di sini guru adalah kunci terhadap pembentukan hubungan pribadi dan peranannya adalah menciptakan hubungan pribadi yang sehat.
  8. Pendekatan Proses Kelompok : Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses menciptakan kelas sebagai suatu system social dan proses kelompok merupakan yang paling utama. Peranan guru adalah mengusahakan agar pengembangan dan pelaksanaan proses kelompok itu efektif. Proses kelompok adalah usaha mengelompokkan anak didik ke dalam beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan individual sehingga tercipta kelas yang bergairah dalam belajar.
  9. Pendekatan Pluralistik : Pada pendekatan pluralistic, pengelolaan kelas berusaha mengguinakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi yang memungkinkan proses interaksi edukatif berjalan efektif dan efisien. Di sini bebas memilih pendekatan yang sesuai dan dapat dilaksanakan.


Prinsip Mengelola Kelas
  1. Hangat dan Antusias: Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
  2. Tantangan: Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang kan meningkatkan gairah dan menarik –perhatian anak didik untuk belajar, sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.>
  3. Bervariasi:Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar, dan pola interaksi akan mengurangi munculnya gangguan dan meningkatkan perhatian anak didik. Apalagi bila penggunaannya bervariasi, sesuai dengan kebutuhan sesaat, merupakan kunci tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
  4. Keluwesan: Keluwesan tingkah laku untuk mengubah strategi mengajar dapt mencegah kemungkinan munculnya gangguan pada anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.
  5. Penekanan pada Hal-Hal yang Positif : Pada dasarnya, mengajar dan mendidik menekankan hal-hal yang positif dan menghinadri pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negative. Penekanan pada hal-hal yang positif, yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses interaksi edukatif.
  6. Penanaman Disiplin Diri : Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena itu, guru sebaiknya mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri dan menjadi teladan dalam pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.

Komponen Keterampilan
  1. Keterampilan yang Berhubungan dengan Penciptaan dan Pemeliharaan Kondisi Belajar yang Optimal (Bersifat Preventif): Keterampilan ini berhubungan dengan kompetensi guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran. Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan ini ialah sebagai berikut :Sikap tanggap seperti (a)Memandang secara saksama,(b)Gerak mendekati,(c)Memberi pernyataan,(d)Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan, Membagi perhatian baik secara Visual maupun secara Verbal,Pemusatan perhatian kelompok misalnya dengan (a)Memberi tanda, (b)Pertanggungjawaban,(c)Pengarahan dan petunjuk jelas, maupun (d)Penghentian.
  2. Keterampilan yang Berhubungan dengan Pengembangan Kondisi Belajar yang optimal: Keterampilan ini berkaitan dengan tanggapan guru terhadap gangguan anak didik yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tinadakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat anak didik yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang, walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan tanggapan yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepala sekolah, konselor sekolah, atau orang tua anak didik untuk membantu mengatasinya.
Download File Lengkap, Klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Model Pengembangan Guru

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan orang untuk belajar terus, terlebih seorang yang mempunyai tugas mendidik dan ...